Senin, 30 Mei 2011

IMMUNOLOGI PADA JANIN

  • Pengertian
    Sistem imun membentuk sistem pertahanan badan terhadap benda asing seperti mikroorganisme,molekul-molekul berpotensi toksik atau sel-sel tidak normal (sel terinfeksi virus atau malignan). Sistem ini menyerang benda asing atau antigen dan juga mewujudkan peringatan tentang kejadian tersebut supaya pendedahan berkali-kali terhadap benda yang sama akan mencetuskan gerak balas yang lebih cepat dan bertingkat.


  • Perkembangan Antibodi
Pada kehamilan dini, antibodi yang dihasilkan janin jauh sangat kurang untuk merespon invasi antigen ibu/invasi bakteri. Dari minggu ke20 kehamilan, respon imun janin dibantu oleh pemindahan molekul antibodi dari ibu (asalkan ukurannya tidak terlalu besar) ke janin sehingga memberikan perlindungan pasif yang menetap sampai beberapa minggu. Proses kelahiran sendiri, mulai pecahnya kantong amnion yang tersegel dan seterusnya akan membuat janin terpajan dengan mikroorganisme baru. Candida alicans, gonococcus dan herpes virus dapat dijumpai pada vagina. Pada kasus infeksi herpes yang diketahui, pelahiran pervaginam tidak diperbolehkan. Begitu lahir, bayi cendrung akan bertemu dengan staphylococcus aureus, suatu mikroorganisme dimana resisten bayi terhadapnya sangat kecil.
Untuk mengimbagi status imunologi yang belum berkembang denagn baik pada bayi baru lahir, maka pengawasan antenatal yang cermat, pemeriksaanuntuk mentingkirkan kemungkunan infeksi atau terapi untuk mengatasi infeksi atau terapi untuk mengatasi infeksi, teknik-teknik melahirkan yang aseptik tanpa memasukkan mikroorganisme dan perawatan yang cermat dengan memperhatikan segala aspek dalam penanganan bayi baru lahir, semuanya ini merupakan tindakanyang sangatpenting.

  • Sistem Imun Pasif Pada Bayi
Dalam perlindungannya, janin dapat terlindung dari lingkungan yang berbahaya selama dalam kandungan. Umumnya kuman patogen atau bibit penyakit tidak dapat menembus barier placenta. Bayi baru lahir tanpa adanya antibodi, akan sangat mudah terinfeksi. Bayi yang mature telah memperoleh antigen imunitas pasif dari ibu terhadap jenis-jenis tertentu dalam waktu 6 minggu atau lebih sebelum dilahirkan. Namun demikian, bayi yang meninggalkan lingkungan yang steril untuk kemudian sdecara tiba-tiba bertemu dengan banyak mikroorganisme dan antigen lainnya. Diperluka waktu beberapa minggu sebelum imunitas aktif terbentuk.

  • Proses Penyaluran Imun Pasif dari Maternal
Sistem imun janin diperkuat oleh penyaluran imunoglobin menembus plasenta dari ibu kepada janinnya malalui aliran darah ang membawa antibodi serta penyaluran melalui air susu. Profil imunoglobin  yang dislurkan melalui plasenta dan disekresikan melalui air susu bergantung pada mekanisme transportasi spesifik untuk berbagai kelas imunoglobin. IgG ibu menembus plasenta kedalam sirkulasi janin melalui mekanisme aktif spesifik., yang efektif dari sekitar usia gestasi 20 minggu, tetapi aktivitasnya meningkat pesat sejak usia gestasi 34 minggu. Ibu akan menghasilkan responimun terhadap antigen yang ia temui dengan menghasilkan IgG, yang dapat melewati plasenta. Bahkan kadar IgG ibu rendah, IgG akan tetap disalurkan melalui plasenta. Hal ini berarti janin akan mendapatkan imunisasi pasif terhadap patogen yang besar ditemukan dilingkungan temporer penting pascanatal sampai sistem bayi sendiri matang dan menghasilkan sendiri antibodi.

Minggu, 29 Mei 2011

STANDAR PROFESI BIDAN DI INDONESIA


STANDAR PROFESI BIDAN DI INDONESIA

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 369/Menkes/SK/IU/2007 Tentang Standar Profesi Bidan, salah satu komponen didalamnya berisi mengenal Standar kompetensi bidan di Indonesia, sebagai acuan untuk melakukan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat.
1.      Standar Kompetensi Bidan
Kompetensi ke-1: Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
a.      Pengetahuan Dan Keterampilan Dasar
1)      Kebudayaan dasar masyarakat di Indonesia
2)      Keuntungan dan kerugian praktek kesehatan tradisional dan modem
3)      Sarana tanda bahaya serta transportasi kegawat daruratan bagi anggota masyarakat yang sakit yang membutuhkan asuhan tambahan.
4)      Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesa­kitan ibu dan bagi di masyarakat
5)      Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempro­mosikan hak-haknya yang diperlukan untuk mencapai keseha­tan yang optimal, (kesetaraan dalam memperoleh pelayanan kebidanan).
6)      Keuntungan dan resiko dari tatanan tempat bersalin sedia.
7)      Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman.
8)      Masyarakat keadaan kesehatan lingkungan, termasuk penyediaan air, perumahan, resiko lingkungan, makanan, dan ancaman umum bagi kesehatan.
9)      Standar profesi dan praktek kebidanan
b.      Pengetahuan Dan Ketrampilan Tambahan
1)      Epidemiologi, sanitasi, diagnosa masyarakat dan vital statistik
2)      Infrastruktur kesehatan setempat dan nasional, serta bagai­mana mengakses sumberdaya yang dibutuhkan untuk asuhan kebidanan
3)      Primary Health Care (PHC) berbasis di masyarakat dengan menggunakan promosi kesehatan serta strategi pencegahan pe­nyakit.
4)      Program imunisasi nasional dan akses untuk pelayanan imuni­sasi.
c.       Perilaku Profesional Bidan
1)      Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal
2)      Bertanggung jawab dan mempertanggung-jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya.
3)      Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan
4)      Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit, penu­laran dan strategi pengendalian infeksi
5)      Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberi­kan asuhan kebidanan.
6)      Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktek kese­hatan, kehamilan, kelahiran, periode pasta persalinan, bagi baru lahir dan anak.
7)      Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan ttntang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.
8)      Menggunakan keterampilan mendengar dan memfasilitasi.
9)      Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkat­kan pelayanan kesehatan kepada ibu dan keluarga.
10)  Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
2.      Pra Konsepsi, KB, dan Ginekologi
Kompetensi ke-2 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan me­nyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi or­ang tua.
a.      Pengetahuan Dasar
1)      Pertumbuhan dan perkembangan seksualitas dan aktivitas sek­sual.
2)      Anatomi dan fisiologi prig dan wanita yang berhubungan de­ngan konsepsi dan reproduksi.
3)      Norma dan praktek budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan bereproduksi.
4)      Komponen riwayat kesehatan, riwayat keluarga, dan riwayat genetik yang relevan.
5)      Pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mengevaluasi potensi kehamilan yang sehat.
6)      Berbagai metode alamiah untuk menjarangkan kehamilan dan metode lain yang bersifat tradisional yang lazim digunakan.
7)      Jenis, indikasi cara pemberian, cara pencabutan dan efek sam­ping berbagai kontrasepsi yang digunakan antara lain pil, sunti­kan, AKDR, alas kontrasepsi bawah kulit (AKBK), kondom, tablet vagina dan tisu vagina.
8)      Metode konseling bagi wanita dalam memilih suatu metode kontrasepsi.
9)      Penyuluhan kesehatan mengenai PMS, HIV/AIDS dan kelang­sungan hidup anak.
10)  Tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan penyakit menular sexual yang lazim terjadi
b.      Pengetahuan Tambahan
1)      Faktor-faktor yang menentukan dalam pengambaan keputusan yang berhubungan dengan kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan.
2)      Indikator penyakit akut dan kronis yang dipengaruhi oleh kon­disi geografis, dan proses rujukan untuk pemeriksaan /pengo­batan lebih lanjut.
3)      Indikator dan metoda konseling/rujukan terhadap gangguan hubungan interpersonal, termasuk kekerasan dan pelecehan dalam keluarga (seks, fisik dan emosi).
c.       Keterampilan Dasar
1)      Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang lengkap.
2)      Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus sesuai dengan kon­disi wanita.
3)      Menetapkan dan atau melaksanakan dan menyimpulkan hasil pemeriksaan laboratorium seperti hematokrit dan analisa urine.
4)      Melaksanakan pendidikan kesehatan dan keterampilan konse­ling dasar dengan tepat.
5)      Memberikan pelayanan KB yang tersedia sesuai kewenangan dan budaya masyarakat.
6)      Melakukan pemeriksaan berkala aseptor KB dan melakukan intervensi sesuai kebutuhan.
7)      Mendakumentasikan temuan -temuan dan intervensi yang di­temukan.
8)      Melakukan pemasangan AKDR
9)      Melakukan pencabutan AKDR dengan telak normal
d.      Keterampilan Tambahan
1)      Melakukan pemasangan AKBK.
2)      Melakukan pencabutan AKBK dengan letak normal
3)      Asuhan dan Konseling selama Kehamilan
3.      Kompetensi ke-3: Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi ntuk kesehatan selama kehamilan yang meliputi : deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.
a.      Pengetahuan Dasar
1)      Anatomi dan fisiologi tubuh manusia.
2)      Siklus menstruasi dan proses konsepsi.
3)      Tumbuh kembang janin dan faktor-faktor yang mempengaru­hinya
4)      Tanda-tanda dan gejala kehamilan.
5)      Mendiagnosa kehamilan.
6)      Perkembangan normal kehamilan
7)      Komponen riwayat kesehatan.
8)      Komponen pemeriksaan fisik yang terfokus selama antenatal.
9)      Menentukan umur kehamilan dari riwayat menstruasi, penibe saran dan/atau tinggi fundus uteri.
10)  Mengenal tanda dan gejala anemia ringan dan berat, hyper­emesis gravidarum, kehamilan ektopik terganggu, abortus imminen, molla hydatidosa dan komplikasinya, dan kehamilan panda, kelaian letak serta pre eklamsia.
11)  Nilai normal dari pemeriksaan laboratorium seperti Haemo­globin dalam darah, test gula, protein,  aceton dan bakteri dalam urine.
12)  Perkembangan normal dari kehamilan : perubahan bentuk fisik, ketidaknyamanan yang lazim, pertumbuhan fundus uteri yang diharapkan.
13)  Perubahan psikologis yang normal dalam kehamilan dan dam­pak kehamilan terhadap keluarga.
14)  Penyuluhan dalam kehamilan; perubahan fisik, perawatan buah dada ketidaknyamanan, kebersihan, seksualitas, nutrisi, peker­jaan dan aktifttas (senam hamil).
15)  Kebutuhan nutrisi bagi wanita hamil dan janin
16)  Penatalaksanaan immunisasi pada wanita hamil
17)  Pertumbuhan dan perkembangan Janin  
18)  Persiapan persalinan, kelahiran, dan menjadi orang tua.
19)  Persiapan keadaan dan rumah / keluarga untuk menyambut kelahiran bayi.
20)  Tanda-tanda dimulainya persalinan.
21)  Promosi, dan dukungan pada ibu menyusukan.
22)  Teknik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada persiapan persalinan dan kelahiran.
23)  Mendokumentasikan temuan dan asuhan yang diberikan
24)  Mengurangi ketidaknyamanan selama masa kehamilan.
25)  Penggunaan obat-obat tradisional ramuan yang aman untuk mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan
26)  Akibat yang ditimbulkan dari merokok, penggunaan alkohol, dan obat terlarang bagi wanita hamil dan janin.
27)  Akibat yang ditimbulkan/ditularkan oleh binatang tertentu ter­hadap kehamilan, misalnya toxoplasmosis.
28)  Tanda dan gejala dari komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa, seperti pre- eklamsia, perdarahan pervaginam, kelahiran prematur, anemia berat.
29)  Kesejahteraan janin termasuk Djj dan poly aktivitas janin.
30)  Resusitasi kardiopulmonary.
b.      Pengetahuan Tambahan
1)      Tanda, gejala dan indikasi rujukan pada komplikasi tertentu dalam asma, infeksi HIV, penyakit menular seksual (PMS) dia­betes, postmatur/serotinus.
2)      Akibat dari penyakit akut dan kronis yang disebut diatas bagi kehamilan dan janinnya
c.       Keterampilan Dasar
1)      Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisanya pada setiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
2)      Melaksanakan pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap
3)      Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk pengukuran  tinggi furidus uteri/posisi/presentasi dan penurunan janin
4)      Melakukan penilaian pelvic, termasuk ukuran dan struktur tulang panggul.
5)      Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk detak jan­tung janin dengan menggunakan fetoscope (Pinard) dan gera­kan janin dengan palpasi uterus.
6)      Menghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persa­linan.
7)      Mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubungannya dengan per­tumbuhan janin.
8)      Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi kehamilan
9)      Memberikan penyuluhan pada klien / keluarga mengenai tanda­tanda berbahaya dan serta bagaimana menghubungi bidan.
10)  Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hyperemesis gravidanim tingkat I, abortus imminen dan pre eklamsia ringan.
11)  Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan yang lazim terjadi dalam kehamilan.
12)  Memberikan immunisasi pada ibu hamil
13)  Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan mela­kukan penanganan yang tepat termasuk merujuk ke fasilitas pelayanan yang tepat dari
a)      Kekurangan gizi.
b)     Pertumbuhan janin yang tidak adekuat: SGA & LG A.
c)      Preeklamsia berat dan hipertensi
d)     Perdarahan pervaginam.
e)      Kehamilan ganda pada janin kehamilan aterm.
f)       Kelaian letak pada janin kehamilan aterm.
g)     Kematian janin
h)     Adanya edema yang signifikan, sakit kepala yang liebat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium yang disebabkan tekanan darah tinggi.
i)        Ketuban pecah sebelum waktu.
j)        Persangkaan polyhydramnion.
k)     Diabetes mellitus
l)        Kelainan kongenital pada j )amn.
m)   Hasil laboratorium yang tidak normal.
n)     Persangkaan polyhydramnion, kelainan janin.
o)      Infeksi pada ibu hamil seperti : PMS, vaginitis, infeksi sa­luran perkemihan dan saluran nafas.
14)  Memberikan bimbingan dan persiapan untuk persahnan, kelahi­ran dan menjadi orang tua.
15)  Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku ke­sehatan selama hamil, seperti nutrisi, latihan (senam), keamanan dan berhenti merokok,
16)  Penggunaan secara aman, jamu/ obat - obat tradisional yang tersedia


d.      Keterampilan Tambahan
1)      Menggunakan Doppler untuk memantau DJJ
2)      Memberikan pengobatan dan/atau kolaborasi terhadap penyimpangan dari keadaan normal dengan menggunakan standar lokal dan sumber daya yang tersedia.
3)      Melaksanakan kemampuan LSS dalam manajemen pasca abor­tion.
4.      Asuhan selama Persalian dan Kelahiran
Kompetensi ke-4 : Bidan memberikan asuahan yang bermutu ting­gi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangam situasi kegawat da­ruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan-wanita dan bayinya yang barn lahir.
a.      Pengetahuan Dasar
1)      Fisiologi persalinan.
2)      Anatomi tengkorak janin,  diameter yang penting dan penunjuk.
3)      Aspek psikologis dan kultural pada persalinan dan kelahiran.
4)      Indikator tanda-tanda mulai persalinan
5)      Kemajuan persalinan normal dan penggunaan partograf atau alas serupa.
6)      Penilaian kesejahteraan janin dalam masa persalinan
7)      Penilaian kesejahteraan ibu dalam masa persalinan
8)      Proses penurunan janin melalui pelvik selama persalinan dan kelahiran.
9)      Pengelolaan dan penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan normal dan ganda.
10)  Pemberian kenyamanan dalam persalinan, sepeni : kehadiran keluarga/ pendamping, pengaturan posisi, hidrasi, dukungan moril, pengurangan nyeri tanpa obat.
11)  Transisi bayi barn lahir terhadap kehidupan diluar uterus
12)  Pemenuhan kebutuhan fisik bayi barn lahir meliputi pernapa­san, kehangatan dan memberikan ASI/PASI
13)  Pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional bayi baai lahir, jika memungkinkan antara lain kontak kulit langsung, kontak masa antar bayi dan ibunya bila dimungkinkan.
14)  Mendukung dan meningkatkan pemberian ASI eksklusif
15)  Manajemen fisiologi kala Ill
16)  Memberikan suntikan intra muskuler meliputi : utorotonika, antibiotika dan sedativa
17)  Indikasi tindakan kedaruratan kebidanan seperti : Distosia bahu, Asfiksia neonatal, Retensio plasenta, Perdarahan karena atonic uteri dan mengatasi renjatan
18)  Indikasi tindakan operatif pada persalinan misalnya gawat)*a­run, CPD.
19)  Indikator komplikasi persalinan : perdarahan, partus macet, kelainan presentasi, eklampsia, kelelahan ibu, gawat janin, in­feksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi, distocia karena inersia uteri primer, post term dan pre term serta tali pusat menumbung.
20)  Prinsip manajemen kala III secara fisiologis.
21)  Prinsip manajemen aktif kala III.
b.     Pengetahuan Tambahan
1)      Penatalaksanaan persalinan dengan malpresentasi.
2)      Pemberian suntikan anestesi lokal
3)      Akselerasi dan induksi persalinan.
c.       Keterampilan Dasar
1)      Mengumpulkan data yang terfokus pada riwayat kebidanan dan tanda-tanda vital ibu pada persalinan sekarang.
2)      Melaksanakan pemeriksaan fisik yang terfokus
3)      Melakukan pemeriksaaan abdomen secara lengkap untuk posisi dan penurunan janin
4)      Mencatat waktu dan mengkaji kontraksi uterus (lama, kekuatan dan frekuensi)
5)      Melakukan pemeriksaan panggul (pemeriksaan dalam) secara lengkap dan akurat meliputi pembukaan, penurunan, bagian terendah, presentasi, posisi keadaan ketuban, dan proporsi pang­gul dengan bayi.
6)      Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan meng­gunakan patograph.
7)      Memberikan dukungan psikologis bagi wanita dan keluarganya
8)      Memberikan cairan, nutrisi dan kenyamanan yang adekuat se-lama persalinan.
9)      Mengidentifikasi secara dini, kemungkinan pola persalinan ab­normal dan kegawat daruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau Melakukan rujakan dengan tepat waktu.
10)  Melakukan ammotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm sesuai dengan indikasi
11)  Menolong kelahirari bayi dengan lilitan tali pusat
12)  Melakukan episiotomi dan penjahitan, jika diperlukan
13)  Melaksanakan manajemen fisiologi kala III
14)  Melaksanakan manajemen aktif kala III.
15)  Memberikan suntikan intra muskuler meliputi : uterotonika, antibiotika dan sedativa.
16)  Memasang infus, mengambil darah untuk pemeriksaan hemo­globin (HB) dan hematokrit (HT)
17)  Menahan uterus untuk mencegah terjadinya inversi uteri dalam kala III
18)  Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya.
19)  Memperkirakan jumlah darah yang keluar pada persalinan de­ngan benar
20)  Memeriksa robekan vagina, serviks dan perineum.
21)  Menjahit robekan vagina dan perineum tingkat H
22)  Memberikan pertolongan persalinan abnormal: letak sungsang, partus macet kepala di dasar panggul, ketuban pecah dim tanpa infeksi, post term dan pre term.
23)  Melakukan pengeluaran plasenta secara manual
24)  Mengelola perdarahan post partum
25)  Memindahkan ibu untuk tindakan tambahan/kegawat darura­tan dengan tepat waktu sesuai indikasi.
26)  Memberikan lingkungan yang aman dengan meningkatkan hubungan/ikatan tali kasih ibu dan bayi baru lahir.
27)  Memfasilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan men­dukung ASI ekslusif
28)  Mendokumentasikan temuan-temuan yang penting dan inter­vensi yang dilakukan
d.      Keterampilan Tambahan
1)      Menolong kelahiran presentasi muka dengan penempatan dan gerakan tangan yang tepat.
2)      Memberikan suntikan anestesi lokal jika diperlukan
3)      Melakukan ekstraksi forcep rendah dan oakum jika diperlukan sesuai kewenangan
4)      Mengidentifikasi dan mengelola malpresentasi, distosia bahu, gawat janin dan kematian janin dalam kandungan (IUFD) de­ngan tepat.
5)      Mengidentifikasi dan mengelola tali pusat menumbung
6)      Mengidentifikasi dan menjahit robekan serviks
7)      Membuat resep dan atau memberikan obat-obatan untuk me­ngurangi nyeri luka diperlukan sesuai kewenangan.
8)      Memberikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan aksele­rasi persalinan dan penanganan perdarahan post partum.

5.      Asuhan pada Ibu Nifas dan Menyusui
Kompetensi ke-5 : Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
a.      Pengetahuan Dasar
1)      Fisiologis nifas
2)      Proses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan/abor­tus.
3)      Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui yang benar sera penyimpangan yang lazim terjadi termasuk pembengkakan payudara, abses, mastitis, puting susu lecet, puting susu masuk.
4)      Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktifitas dan kebutuhan fisiologis lainnya seperti pengosongan kandting kemih.
5)      Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir
6)      Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan abortus
7)      "Bonding and attachement"orangtua dan bayi baru lahir unluk menciptakan hubungan positif.
8)      Indikator subinvolusi; misalnya pendarahan yang terus menerus, infeksi
9)      Indikaior masalah-masalah laktasi.
10)  Tanda dan gejala yang mcngancam kehidupan misalnya perda­rahan pervaginam menerap, sisa plasenta, reniatan (syok) dan pre-eklamsia postpartum.
11)  Indikator pada komplikasi tertentu dalam periode postpartum, seperti : anemia kroms, hematoma vulva, retensi urin dan incontinentzaalvi
12)  Kebutuhan asuhan dan konseling selama dan sesudah abortus.
13)  Tanda dan gejala komplikasi abortus.
b.      Keterampilan Dasar
1)      Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus, termasuk keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
2)      Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu
3)      Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan perlukaan/luka jahitan.
4)      Merumuskan diagnosa masa nifas
5)      Menyusun perencanaan
6)      Memulai dan mendukung pemberian ASI ekslusif.
7)      Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu melipim pera­watan diri sendiri, istirahat, nutrisi dan asuhan bayi baru lahir.
8)      Mengidentifikasi hematoma vulva dan melaksanakan rujukan bila­mana perlu.
9)      Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai kewena­ngan atau merujuk untuk tindakan yang sesuai.
10)  Penatalaksanaan ibu postpartum abnormal; sisa plasenta, ren­jatan dan infeksi ringan.
11)  Melakukan konseling pada ibu tenting seksualitas dan KB pasca persalinan
12)  Melakukan konseling dan memberi dukungan untuk wanita pas-ca aborsi.
13)  Melakukan kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu.
14)  Memberikan antibiotika yang sesuai
15)  Mencatat dan mendokumentasikan temuan-temuan dan inter­vensi yang dilakukan.
c.       Keterampilan Tambahan
Melakukan insisi pada hematoma vulva.
6.      Asuhan pada Bayi Baru lahir
Kompetensi ke-6 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi barn lahir sehat sampai dengan 1 bulan.   
a.      Pengetahuan Dasar
1)      Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus
2)      Kebutuhan dasr bayi baru lahir ; kebersihan jalan napas, perawatan tali pusat, kehangatan, nutrisi, "bonding and attachment"
3)      Indikator pengkajian bayi baru lahir, misalnya nilai APGAR.
4)      Penampilan dan perilaku bayi baru lahir.
5)      Tumbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir sampai 1 bulan.
6)      Memberikan immunisasi pada bayi
7)      Masalah lazim terjadi pada bay barulahir normal seperti: Caput, molding, Mongolian spot, bemangioma
8)      Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti : hypoglikemia, hypotermi, dehidrasi, diare dan infeksi, ikterus.
9)      Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi baru lahir sampai 1 bulan.
10)  Keuntungan dan resiko immunisasi pada bayi.
11)  Pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur.
12)  Komplikasi tertentu pada bayi baru lahir, seperti, trauma intracranial,fiakturdavicula, kematian menc"k, honatoma
b.      Keterampilan Dasar
1)      Membersihkan jalan nafas dan memelihara kelancaran perna­fasan, dan merawat tali pusat.
2)      Menjaga kehangatan dan menghindari pangs yang berlebihan.
3)      Menilai segera bayi baru lahir seperti nilai APGAR.
4)      Membersihkan badan bayi dan memberikan identitas
5)      Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada bayi baru lahir dan screening untuk menemukan adanya tanda kelamaii-kelai­nan pada bayi baru lahir yang tidak memungkinkan untuk hidup.
6)      Mengatur posisi bayi pada waktu menyusui
7)      Memberikan Marnunisasi pada bayi.
8)      Mengajarkan pada orang tua tentang tanda-tanda bahaya dan kapan hams membawa bayi untuk minta pertolongan medik.
9)      Melakukan tindakan pertolongan kegawat daruratan pada bayi baru lahir seperti : kesulitan bernapaslasphykna, hypotermia, hypoglykemia
10)  Memindahkan secara aman bayi baru lahir ke fasilitas kegawatdaruratan apabila dimungkinkan.
11)  Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dila­kukan.
c.       Keterampilan Tambahan
1)      Melakukan penilaian masa gestasi.
2)      Mengajarkan pada orang tua tentang pertumbuhan dan per­kembangan bayi yang normal dan asuhannya.
3)      Membantu orang tua dan keluarga untuk memperoleh sumbej;. daya yang tersedia di masyarakat.
4)      Memberi dukungan kepada orang tua selama masa berdukacita Yang sebagai akibat bayi dengan cacat bawaan, keguguran, atau kematian bayi.
5)      Memberi dukungan kepada orang tua selama bayinya dalam perjalanan rujukan diakibatkan ke fasilitas perawatan kegawat­daruratan.
6)      Memberi dukungan pada orang tua dengan kelahiran ganda.
7.      Asuhan pada Bayi dan Balita
Kompetensi ke-7 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan - 5 tahun).


a.       Pengetahuan Dasar
1)      Keadaan kesehatan bayi dan anak di Indonesia, melipuli kema­tian, penyebab kesakitan dan kematian.
2)      Peran dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak
3)      Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak normal serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4)      Kebutuhan fisik dan psikososial anak.
5)      Prinsip dan standar nutrisi pada bayi dan anak
6)      Prinsip keselamatan untuk bayi dan anak.
7)      Upaya pencegahan penyakit pada bayi dan anak misalnya pem­berian immunisasi
8)      Masalah-masalah yang lazim terjadi pada bayi normal seperti : gumoh/ regurgitasi, diaper rash dll serta penataksanaannya.
9)      penyakit-penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak.
10)  Penyimpangan tumbuh kembang bayi dan anak serta penata­laksanaannya.
11)  Bahaya-bahaya yang sering terjadi pada bayi dan anak di dalam dan diluar rumah serta upaya pencegahannya.
12)  Kegawat-daruratan pada bayi dan anak serta penatalaksana­annya
b.       Keterampilan Dasar
1)      Melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak
2)      Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pencegahan bahaya-bahaya pada bayi dan anak sesuai dengan usia.
3)      Melaksanakan pemberian immunisasi pada bayi dan anak
4)      Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan pada bayi dan anak yang terfokus pada geiala
5)      Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus
6)      Mengidentifikasi penyakit berdasarkan data dan pemeriksaan fisik
7)      Melakukan pengobatan sesuai kewenangan, kolaborasi atau merujuk dengan cepat dan tepat sesuai keadaan bayi dan anak
8)      Menjelaskan kepada orang tua tentang tindakan yang dilakukan
9)      Melakukan pemeriksaan secara berkala pada bayi dan anak se­suai dengan standar yang berlaku.
10)  Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pemeliharaan bayi dan anak
11)  Melaksanakan tindakan, kolaborasi atau merujuk secara cepat dan tepat sesuai keadaan bayi dan anak yang mengalami cidera dan kecelakaan.
12)  Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervesi yang dila­kukan
8.      Kebidanan Komunitas