Sabtu, 04 Juni 2011

METODE SUHU BASAL


·        DEFINISI

Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Metode Suhu Tubuh Basal suatu metode yang dilakukan dengan mengukur suhu tubuh untuk mengetahui suhu tubuh basal, menentukan masa ovulasi. Karena progesteron yang dihasilkan oleh corpus luteum, menyebabkan peningkatan suhu basal tubuh. Sebelum perubahan suhu basal tubuh tubuh dipertimbangkan sebagai masa ovulasi, suhu tubuh terjadi peningkatan sedikitnya 0,4ºF (0,2 - 0,5ºC) diatas 6 kali perubahan suhu sebelumnya yang diukur.
Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur/ovulasi. Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu yang sama selama 5 menit.
Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu ovulasi, suhu akan turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian tidak akan kembali pada suhu 35 derajat Celcius. Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi.
Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan turun kembali sekitar 2 derajat dan akhirnya kembali pada suhu tubuh normal sebelum menstruasi. Hal ini terjadi karena produksi progesteron menurun.
Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh, kemungkinan tidak terjadi masa subur/ovulasi sehingga tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya korpus luteum yang memproduksi progesteron. Begitu sebaliknya, jika terjadi kenaikan suhu tubuh dan terus berlangsung setelah masa subur/ovulasi kemungkinan terjadi kehamilan. Karena, bila sel telur/ovum berhasil dibuahi, maka korpus luteum akan terus memproduksi hormon progesteron. Akibatnya suhu tubuh tetap tinggi.

http://www.lusa.web.id/wp-content/uploads/2010/03/metode-suhu-basal-tubuh.gif
·        MANFAAT

*Manfaat konsepsi

Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan kehamilan.
*Manfaatkontrasepsi

Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan menghindari atau mencegah kehamilan.
·        EFEKTIFITAS
Metode suhu basal tubuh akan efektif bila dilakukan dengan benar dan konsisten. Suhu tubuh basal dipantau dan dicatat selama beberapa bulan berturut-turut dan dianggap akurat bila terdeteksi pada saat ovulasi. Tingkat keefektian metode suhu tubuh basal sekitar 80 persen atau 20-30 kehamilan per 100 wanita per tahun. Secara teoritis angka kegagalannya adalah 15 kehamilan per 100 wanita per tahun. Metode suhu basal tubuh akan jauh lebih efektif apabila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain seperti kondom, spermisida ataupun metode kalender atau pantang berkala (calender method or periodic abstinence).
Cukup baik dengan angka kegagalan 0,3 – 6,6 kehamilan per 100 wanita per tahun
·        FAKTOR KEANDALAN
Adapun faktor yang mempengaruhi keandalan metode suhu basal tubuh antara lain:
1.      Penyakit.
2.      Gangguan tidur.
3.      Merokok dan atau minum alkohol.
4.      Penggunaan obat-obatan ataupun narkoba.
5.      Stres.
6.      Penggunaan selimut elektrik.

·        KEUNTUNGAN
Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara lain:
1.      Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada pasangan suami istri tentang masa subur/ovulasi.
2.      Membantu wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur mendeteksi masa subur/ovulasi.
3.      Dapat digunakan sebagai kontrasepsi ataupun meningkatkan kesempatan untuk hamil.
4.      Membantu menunjukkan perubahan tubuh lain pada saat mengalami masa subur/ovulasi seperti perubahan lendir serviks.
5.      Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan adalah wanita itu sendiri.

·        KETERBATASAN

Sebagai metode KBA, suhu basal tubuh memiliki keterbatasan sebagai berikut:
1.      Membutuhkan motivasi dari pasangan suami istri.
2.      Memerlukan konseling dan KIE dari tenaga medis.
3.      Suhu tubuh basal dapat dipengaruhi oleh penyakit, gangguan tidur, merokok, alkohol, stres, penggunaan narkoba maupun selimut elektrik.
4.      Pengukuran suhu tubuh harus dilakukan pada waktu yang sama.
5.      Tidak mendeteksi awal masa subur.
6.      Membutuhkan masa pantang yang lama.

·        PETUNJUK BAGI PENGGUNA
Aturan perubahan suhu/temperatur adalah sebagai berikut:
1.      Suhu diukur pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangun dari tempat tidur).
2.      Catat suhu ibu pada kartu yang telah tersedia.
3.      Gunakan catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang “normal dan rendah” dalam pola tertentu tanpa kondisi-kondisi di luar normal atau biasanya.
4.      Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
5.      Tarik garis pada 0,05 derajat celcius – 0,1 derajat celcius di atas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. Garis ini disebut garis pelindung (cover line) atau garis suhu.
6.      Periode tak subur mulai pada sore hari setelah hari ketiga berturut-turut suhu tubuh berada di atas garis pelindung/suhu basal.
7.      Hari pantang senggama dilakukan sejak hari pertama haid hingga sore ketiga kenaikan secara berurutan suhu basal tubuh (setelah masuk periode masa tak subur).
8.      Masa pantang untuk senggama pada metode suhu basal tubuh labih panjang dari metode ovulasi billings.
9.      Perhatikan kondisi lendir subur dan tak subur yang dapat diamati.

CATATAN :
1.      Jika salah satu dari 3 suhu berada di bawah garis pelindung (cover line) selama perhitungan 3 hari. Kemungkinan tanda ovulasi belum terjadi. Untuk menghindari kehamilan tunggu sampai 3 hari berturut-turut suhu tercatat di atas garis pelindung sebelum memulai senggama.
2.      Bila periode tak subur telah terlewati maka boleh tidak meneruskan pengukuran suhu tubuh dan melakukan senggama hingga akhir siklus haid dan kemudian kembali mencatat grafik suhu basal siklus berikutnya.

CONTOH!! Pencatatan Pengukuran Suhu Basal Tubuh

http://www.lusa.web.id/wp-content/uploads/2010/03/grafik-pencatatan-suhu-basal-tubuh.gif

Kamis, 02 Juni 2011

Kelainan Letak Janin


*      Letak Sungsang
images letak sungsang 1
1 Pengertian
Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi merupakan bagian rendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.

2 Macam-macam letak Sungsang
Ada 4 tipe letak sungsang
1)Complete/flexed brech, pada posisi ini paha dan lutut bayi fleksi dan kaki menutupi bokong. Tipe ini lebih sering pada multigravida
2)Extended brech (frank brech) pada bayi fleksi, tetapi pada kaki ektensi, sehingga kaki berada dekat kepala, sering terjadi pada primiyang premature
3)Presentesi kaki, 1 atau kedua kaki di bawah bokong
4)Presentasi lutut, janin berada dalam posisi 1 atau kedua lutut berada di bawah bokong

3 Penyebab
Presentasi bokong terjadi kurang lebih 3% pada semua persalinan, penyebab pasti dari presentasi bokong belum diketahui secara pasti tetapi dapat terjadi pada persalinan premetur, uterus bikormis, insufisiensi cairan ketuban, plasenta letak rendah atau tumor yang menghalangi jalan lahir. Selain itu kelainan-kelainan seperti hidrosefalus, gande multi, polihidramnion memungkinkan terjadinya malpresentasi.
4 Diagnosis
Diagnosis ditegakan dengan pemerikasaan abdominal. Pada palpasi di bagian bawah teraba bagian yang kurang keras dan kurang bundar, sementara di fundus teraba bagian yang keras, bundar dan melenting. Denyut jantung janin terdengar di atas pusat. Penmeriksaan dengan USG atau rontgen dapat mengetahui letak yang sebenarnya pada pemeriksaan pervaginam teraba bagian lunak anus juga akan teraba bagian sacrum.
5 Bahaya
Persalinan sungsang tidak menyebabkan bahaya bagi ibu tetapi menimbulkan hal yang serius bagi bayinya. Kematian bayi pada persalinan sungsang 4 kali lebih besar daripada persalinan biasa. Pelepasan plasenta dapat terjadi pada kala II akibat tarikan dari tali pusat. Setelah kepala masuk ke dalam rongga panggul dapat terjadi tekanan pada kepala pada tali pusat dan ini akan menyebabkan hipoksia janin. Bahaya lain adalah fraktur, ruptur organ abdomen dan banyak bahaya untuk otot syaraf.
Bahaya persalinan sungsang dapat di simpulkan sebagai berikut:
1.Anoksia intra dan ekstra uterin
2.Perdarahan intracranial
3.Fraktur dan dislokasi
4.Kerusakan otot dan syaraf terutama pada otot sterno mastoid dan fleksus brachialis
5.Ruptur organ abdomen
6.Oedem genital dan memar atau lecet akibat capformation

6 Manajemen Persalinan Sungsang
Persalinan dianjurkan di rumah sakit di bawah pengawasan dokter ahli obstetri, anastesi dan ahli anak. Jika ibu tidak partus spontan pada 40 minggu biasanya dilakukan induksi persalinan. Kebanyakan dokter ahli kebidanan menganjurkan induksipersalinan pada 38 minggu, ketika fetus masih agak kecil.
1. Kala I persalinan
Kala I persalinan lebih lama daripada letak belakang kepala. Jika bokong enganged seperti pada bokong murni dimana terdapat resiko pecah selput ketuban dan prolapsus umbilikal, ibu sebaiknya tidak berjalan-jalan. Kadang-kadang kontraksi uterus hipotonis sehingga dapat dirangsang dengan pemberian oksitosin. Pada saat pembukaan servik tercapai ¾ nya biasanya ibu ingin mengejan, bokong dapat melalui servik tetapi kepala tidak melalui servik sehinga ibu dilarang untuk mengejan sampai dilatasi servik lengkap
2.Kala II persalinan
Pemeriksaan vaginal dilakukan untuk mengetahui pembukaan lengkapsebelum menyuruh ibu mengedan.
Hubungan sacrum dengan panggul ibu akanmenentukan posisi janin, posisinya sama dengan letak kepala tetapi pada letak sungsang sacrum sebagai penunjuk.
Ada 4 posisi pada letak sungsang:
1.Posisi sacrum kiri depan
2.Posisi sacrum anterior kanan
3.Sacrum kanan/kiri
4.Sacrum kiri/kanan belakang
7 Pertolongan persalinan pada letak sungsang
Persalinan letak sungsang dapat ditolong dengan prasar brach ataupun dengan tindakan/extraksi. Pertama-tama kandung kancing dikosongkan ketika bokong belakng meregang perineum diberi anastesi lokal dan dilakukan episiotomi. Bokong belakang tampak di vulva dan bokong maju lebih cepat. Badan bayi maju sampai sejauh umbilikus kemudian kaki di lepaskan/dilahirkan dengan perlahan-lahan. Tali pusat dilongggarkan pada kontraksi berikutnya bahu akan tampak. Lengan yang normalnya fleksi menyilang di depan dada dengan mudah dilepaskan dan bahu akan lahir. Sekarang bayi dalamkeadaan menggantung pada berat badannya, selama beberapa waktu untuk memudahkan penurunan dan fleksi dari kepala. Ketika kuduk dan garis rambut sudah tampak menunjukan bahwa kepala akan lahir.
Bayi di pegang pada pergelangan kaki dan menggunakan traksi yang halus, tubuh di simpan di atas abdomen ibu. Perineum ditekan dengan jari untuk membuka mulut bayi. Mulut dibersihkan dari lendir sehingga bayi bernafas tanpa menghisap cairan lendir. Setelah hidung tampak di vulva , lubang hidung segera dibersihkan kepala dilahirkan secara perlahan-lahan. Jika kepala dilahirkan dengan cepat dapat terjadi perdarahan intrakranial, untuk menghindarinya biasanya dengan menggunakan forcep erygey’s atau neville barnes untuk kepala yang sudah lahir hal ini memungkinkan untuk mengontrol kecepatan lahirnya kepala.
Kepala ditarik ke bawah sampai batas hidung sehingga saluran nafas dapat dibersihkan dan oksigen dapat diberikan segera setelah bayi bernafas. Selanjutnya kepala dilahirkan dengan lambat, obat-obatan oksitosin diberikan pada ibu segera seteah bayi lahir.
Metode mauriceau digunakan untuk melahirkan kepala dimana terjadi kelambatan dari penurunan kepala, tehniknya yaitu dengan menunggangkan bayi apada lengan kiri, memasukan tiga jari kedalam vagina dan mencari mulut bayi, kemudian memasukan jari tengah ke dalam mulut dan kepala difleksikan. Jari tengah dan jari telunjuk tangan kanan disangkutkan pada bahu untuk digunakan sebagai tarikan. Jari tengah menekan oksiput untuk membantu fleksi, asisten menekan daerah supra pubik dengan sehalus mungkin kepala dilahirkan melalui jalan lahir, jalan nafas dibersihkan dan kelahiran kepala dilakuka dengan cara yang sama. Pada keadaan emergensi bidan dapat melakukan tehnik ini meskipun jarang dilakukan. Apabila pada praktek di masyarakat, bidan menemukan kakus dengan persalinan sungsang, bidan harus mengupayakan membawa ibu ke rumah sakit, mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan dari persalinan tersebut.

*      Letak Lintang
images letak lintang
1 Pengertian
Letak lintang dalam kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul. Punggung janin dapat berada di depan (dorsoanterior), di belakang (dorsoposterior) atau di bawah (dorsoinferior).
2 Penyebab
Penyebab paling sering adalah kelemahan otot uterus dan abdomen. Kelaianan letak paling sering terjadi pada wanita paritas tinggi (grande multipara). Faktor lain yang mendukung terjadinya letak lintang adalah plasenta previa, selain itu juga ada beebrapa faktor yang mendukung terjadinya letak lintang yaitu: kehamilan ganda, polihidramnion, abnormalitas uterus, pengkerutan pelvis, fibroid uterus yang besar.
3 Diagnosis
Letak lintang mudah didiagnosis dalam kehamilan dari bentuk uterus, terlihat melebar, lebih menonjol ke salah satu bagian abdomen, engan TFU rendah. Palpasi akan teraba kepala janin pada salah satu sisi dan bokong pada sisi yang lain, tetapi tidak ada bagian presentasi yang berada di pelvis. Pada palpasi kepala janin atau bokong ditemukan di salah satu bagian fossa iliaca. USG dapat digunakan untuk memastikan dignosis untuk mendeteteksi kemungkinan penyebab.
4 Manajemen atau penatalaksanaan
Dokter dapat mengusahakan untuk membenarkan posisi dengan cara versi external menjadi letak membujur dan presentasi kepala. Kecenderungan pengembalian posisi letak lintang menjadi posisi letak memanjang sulit dan seringnya beberapa dokter tidak menganjurkan versi chepalik eksternal sebelum kelahiran direncanakan, atau waktu datangnya persalinan.resiko versi chepalik eksternal adalah terjadinya KPD dan tali pysat menumbung, atau persalinan prematur.
Pada setiap kunjungan antenatal dokter seharusnya memeriksa letak, presentasi dan mendengarkan DJJ. Jika pemeriksaan USG tidak mendeteksi plasenta previa, pemeriksaan vagina dapat dilakukan untuk mendeteksi abnormalitas pelvik seperti, pengerutan pelvis. Pemeriksaan USG dapat mendeteksi abnormalitas fetus dan uterus.
Ketika paru-paru bayi prematur, ibu seharusnya datang ke RS untuk dilakukan versi chepalik eksternal yang dilakukan ditempat kelahiran. Hal ini mungkin diikuti dengan induksi persalinan dengan oksitosin. Penekanan pada sisi lateral dapat diterapkan untuk membantu uterus dalam mempertahankan letak memanjang. DJJ dan kontraksi uterus dimonitor secara elektrik dan jika memingkinkan kondisi ibu benar-benar diperhatikan. Dalam persalinan ketika kepala bayi memasuki rongga pelvis membran dapat ruptur. Persalinan seharusnya dapat berjalan dengan normal. Pada beberapa kasus dimana wanita mempunyai riwayat obstetri yang urut, atau terdapat komplikasi dalam persalinan, SC merupakan cara yang paling aman untuk melahirkan.
Jika tindakan pencegahan tersebut tidak dilakukan, ketika persalinan dimulai bahu janin dapat turun kebawah ke rongga pelvis bagian depan dapat terjadi KPD dan penumbungan tali pusat yang disertai dengan penumbungan lengan janin.
Bidan dapat mendeteksi presentasi bahu dengan cara pemeriksaan abdomen seperti yang dijelaskan diatas dan pemeriksaan vagina. Bahu janin dapat dikenali dengan merasakan tulang rusuk atau tangan. Pemeriksaan vagina tidak boleh dilakukan jika ada indikasi plasenta previa. Jika ada kegawat daruratan, bidan seharusnya merujuk ke dokter atau ke pelayanan kegawat daruraan obstetri. Dalam persalinan, jika mendapatka kesulitan untuk membenarkan letak janin setelah selaput ketuban pecah ini tidak mungkin dilanjutkan. Tindakan SC merupakan bentuk kelahiran yang paling aman.
*      Kelainan Letak Pada Kepala
1. Presentasi Puncak Kepala
Pada pemeriksaan dalam teraba UUB yang paling rendah dan UUb berputar kedepan. Menurut statistik hal ini terjadi pada 1 % dari seluruh persalinan.
2. Etiologi
Letak defleksi ringan ini disebabkan :
·        Kelainan panggul ( panggul picak )
·        Kepala bentuknya bundar
·        Anak kecil atau mati
·        Kerusakan dasar panggul
3. Diagnosis
Pada pemeriksaan dalam didapati UUB paling rendah dan berputar kedepan atau sesudah anak lahit caput terdapat di daerah UUB.
Dalam memimpin partus, kita harus sabar menunggu sambil mengobservasi. Karena kira-kira 75% dapat lahir spontan. Untuk menolong perputaran, ibu miring kearah punggung anak. Bila ada indikasi dapat ditolong dengan ekstraksi forcep atau vakum.
4. Komplikasi
Pada ibu dapat terjadi partus yang lama atau robekan jalan lahir yang lebih luas. Selain itu karena partus lama dan moulage yang hebat. Sehingga mortalitas anak 9%.
*      Presentasi muka
images letak muka
1 Pengertian
Adalah letak kepala tengadah ( defleksi ), sehingga bagian kepala yang terletak paling rendah ialah muka. Letak ini merupak letak defleksi yang paling maksimal, jadi oksiput dan punggung berhubungan rapat. Muka terlihat kebawah, jadi seperti orang menjolok mangga. Hal ini jarang terjadi, kira-kira 0,27% - 0,5%.
Posisi ditentukan oleh dagu ( mento ), jadi ada posisi :
·        Left Mento Anterior ( LMA ) = dagu kiri depan
·        Right Mento Anterior ( RMA ) = dagu kanan depan
·        Left Mento Posterior ( LMP ) = dagu kiri belakang
·        Right Mento posterior ( RMP ) = dagu kanan belakang
2 Etiologi
Adanya sebab yang menghalangi terjadinya fleksi kepala dan yang menyebabkan defleksi kepala :
a)      Primer
·        Ansefalus
·        Hidrosefalus
·        Kongenital anomaly
·        Congenital shortening of the cervical muscle
·        Struma
·        Higroma koli ( kista leher )
·        Lilitan tali pusat pada leher beberapa kali
b)      Sekunder
·        Panggul sempit
·        Tangan menumbung disamping kepala
·        Anak sangat besar
·        Plasenta previa
·        Grande multipara
·        Pergerakan anak bebas, misalnya pada hidramnion
·        Posisi uterus miring
3 Patologi Persalinan
Dagu dapat berputar kedepan ( mento anterior 80-98% ) atau belakang ( mento posterior, jarang ). Bila mento posterior menetap ( posisi mentoposterior persisten ), maka kepala tidak mungkin lahir karena defleksi kepala sudah maksimal, sehingga bias timbul komplikasi persalinan.
4 Mekanisme Persalinan
·        Terjadi penempatan dahi, kemudian defleksi bertambah
·        Garis muka dan letak muka
·        Mulut tampak lebih dahulu divulva, dengan leher atas sebagai hipomoclion kemudian terjadi gerakan fleksi, maka lahirlah berturut-turut hidung, mata, dahi, UUB dan UUK
·        Lingkaran kepala pada letak muka
5 Diagnosis
·        Palpasi
Teraba kepala sangat menengadah cekung punggung kepala sangat menudik ( sudut Fabre ) dan kepala menonjol
·        Auskultasi
DJJ jelas terdengar pada toraks janin
·        Pemeriksaan dalam
Teraba dagu yang runcing, mulut, hidung dan lekuk mata
·        Foto Rontgen
Tampak kepala sangant menengadah
6 Terapi aktif
·        Pada pembukaan lengkap, lakukan versi dan ekstraksi vakum atau vorcep
·        Bila pembukaan masih kecil, lakukan seksio sesaria
·        Pada primigravida, lakukan seksio sesaria
7 Pimpinan persalinan
·        Observasi harus teliti, biasanya 80-90% dapat lahir biasa
·        Pada penempatan dahi, anjurkan ibu tidur miring kesamping sebelah dagu
·        Usaha untuk merubah letak
1. Reposisi mento anterior menjadi posterior
2. Cara SCHATZ
3. Cara ZANGEMEISTER-THORN
8 Prognosis
Bagi ibu : partus akan lebih lama, mudah terkena infeksi intrapartum atau infeksi nifas, luka jalan lahir, mortalitas3%
Bagi anak : caput didaerah muka, kepala seperti mulut babi, pendarahan dalam otak, mortalitas kira-kira 15%

*      Presentasi Dahi
Posisi kepala antara fleksi dan defleksi, dahi berada pada posisi terendah dan tetap paling depan. Pada penempatan dahi, biasanya dengan sendirinya akan berubah menjadi letak mu atau letak belakang kepala.
1 Etiologi
·        Anak kecil atau sudah meninggal
·        Penempatan dahi persisten
·        Seperti letak muka
2 Mekanisme Persalinan
Kepala memasuki panggul biasanya dengan dahi melintang tau miring. Pada waktu putar paksi, dahi memutar kedepan. Maxilla ( fosa canina ) sebagai hipomoclion berada dibawah simpisis, kemudian terjadi fleksi untuk melahirkan belakang kepala melewati perineum, lalu defleksi, maka lahirlah mulut, dagu dibawah simpisis.
3 Diagnosis
1)      Palpasi
·        Bokong teraba di fundus dan kepala dibawah
·        Benjolan kepala terdapat di punggung
2)      Auskultasi
Paling jelas terdengar melewati dada
3)      Pemeriksaan dalam
Teraba UUB, orbita, glabella, dan pangkal hidung sementara dagu tidak teraba

4 Pimpinan Persalinan
·        Observasi untuk menunggu apakah bias lahir spontan dengan pengawasan yang baik
·        Coba reposisi menjadi letak LBK atau letak muka
·        Bila ada indikasi dan syarat terpenuhi, lakukan ekstraksi vakum atau forcep, bila janin meninggal lakukan embriotomi dan bila janin hidup ditambahi indikasi lainnya, lakukan seksio sesaria
5 Prognosis
Bagi ibu : partus menjadi lama dan lebih sulit, bias terjdi rupture uteri
Bagi anak : Mortalitas tinggi

*      Posisi Oksiput Posterior Persisten
Pada letak belakang kepala biasanya UUK memutar kedepan dengan sendirinya dan janin lahir secara spontan. Kadang-kadang UUK tidak memutar kedepan, tetapi tetap berada dibelakang yang disebut Positio Occiput Posterior Persisten.
1 Etiologi
·        Sering kita jumpai pada panggul anthropoid, android dan kesempitan midpelvis
·        Letak punggung janin dorsoposterior
·        Putaran paksi salah satu tidak berlangsung, pada :
o       Perut menggantung
o       Janin kecil atau janin mati
o       Arkus pubis sangat luas
o       Dolichocephali
o       Panggul sempit
Akibatnya partus akan menjadi lama dan lebih sukar sehingga dapat terjadi perlukaan pada perineum. Pada posisi oksiput posterior persisiten masih ada kemungkinan jalan lahir spontan yaitu UUB berada di bawah simpisis, terjadi hiperfleksi untuk melahirkan belakang kepala melewati perineum, kemudian menjadi defleksi untuk melahirkan muka di bawah simpisis. Pada letak ini hanya kira-kira 4% yang memerlukan pertolongan khusus untuk melahirkan janin.
2 Diagnosis
UUK pada pemeriksaan dalam teraba dibelakang, putar paksi terhalang atau tidak terjadi
2.3.4.3 Pimpinan persalinan
·        Sabar menunggu, karena ada harapan UUK akan memutar kedepan dan janin akan lahir spontan
·        Ibu berbaring kearah punggung janin
·        Bila ada indikasi dan syarat terpenuhi, dilakukan forcep

*      Letak Belakang Kepala UUK melintang
1 Etiologi
·        Kelemahan his pada kala II
·        Panggul picak
·        Janin kecil atau mati
·        Kepala janin bundar
2 Pimpinan Persalinan
·        Observasi dan tunggu, karena kalau his kuat terjadi putaran UUK kedepan dan janin lahir spontan
·        Ibu diminta berbaring kearah punggung janin
·        Dapat dicoba memutar UUK kedepan dengan koreksi manual. Caranya ibu jari diletakkan pada UUK, jari-jari lainnya pada oksiput lalu dicoba reposisi sehingga UUK berada dibawah simpisis
·        Coba denga npemberian uterotonika, bila his lemah
·        Jika ada indikasi dan syarat terpenuhi, lakukan ekstraksi forcep
·         
*      Letak Tulang Ubun-ubun
Bagian janin yang terdepan adalah tulang ubun-ubun, terdiri dari :
·        Positio occiput pubica ( anterior )
·        Positio occiput sacralis ( posterior )
Keadaan ini terjadi karena asinklitismus permanen yang biasanya kita jumpai pada panggul picak.
.1 Diagnosis
Pada pemeriksaan dalam teraba os temporalis, parietalis dan telinga.
2 Mekanisme persalinan
Observasi persalina dengan teliti karena masih dapat lahir spontan. Bisa dicoba manual correction. Bila syarat terpenuhi lakukan versi dan ekstraksi. Bila anak mati lakukan embriotomi.
Yang berbahaya adalah letak tulang ubun-ubun belakang, karena bias terjadi ancaman rupture uteri bagian belakang rahim yang pada pemeriksaan tidak kita ketahui. Seksio sesaria dapat dilakukan bila ada indikasi.